Membedakan Topaz Coated dan Topaz Hasil Radiasi

🔬 Metode identifikasi GLI Lab: Membedakan Topaz Coated dan Topaz Hasil Radiasi

Oleh GEMS Laboratory Indonesia (GLI Lab) – Laboratorium Pembelajaran & Identifikasi Gemologi


I. Pendahuluan

Dalam perdagangan batu permata modern, Topaz biru dan topaz pelangi menjadi dua jenis yang paling sering dijumpai.
Namun dibalik warna yang memukau, asal warna dapat berasal dari dua proses yang berbeda — perlakuan buatan (treatment) dan perubahan alami akibat radiasi geologis .
Bagi GLI Lab, mengenali perbedaan ini sangat penting agar masyarakat memahami bahwa tidak semua warna berarti keaslian , dan tidak semua perlakuan berarti rekayasa negatif.

Melalui pendekatan ilmiah, GLI Lab membantu masyarakat, kolektor, dan pedagang mengenali bagaimana warna terbentuk , bukan sekedar menilai “apa warna yang terlihat”.


II. Jenis Perlakuan Warna pada Topaz

Secara mineralogi, topaz (Al₂SiO₄(F,OH)₂) biasanya berwarna bening atau tahan karat.
Warna biru, ungu, atau pelangi pada topaz komersial hampir selalu dihasilkan oleh perlakuan buatan melalui tiga cara utama:

1. Radiasi (Iradiasi Buatan)

Topaz dipaparkan pada sinar gamma, elektron, atau neutron untuk memodifikasi pusat warna di dalam kisi kristal.
Setelah itu dilakukan pemanasan (annealing) untuk menstabilkan warna, menghasilkan rona biru muda hingga biru tua ( Swiss BlueLondon Blue ).
Proses ini permanen , dan tidak meninggalkan lapisan pada permukaan batu.

2. Lapisan Pewarna Industri (Pelapis Pewarna)

Beberapa topaz diberi pewarna kimia sintetis pada permukaan fase, terutama pada bagian paviliun.
Bertujuan menciptakan warna menarik seperti biru pekat atau ungu metalik, namun lapisan ini tidak tahan lama — dapat luntur oleh pelarut atau panas.
Lapisan ini bersifat fisik, bukan optik , dan mudah dideteksi secara mikroskopis.

3. Pengasapan Bertekanan (Pengendapan Uap/Pelapisan Tekanan)

Metode ini menggunakan uap logam oksida (seperti titanium atau kobalt) yang diterapkan di bawah tekanan tinggi.
Hasilnya adalah warna pelangi dengan efek interferensi cahaya khas — dikenal di pasar sebagai Mystic Topaz .
Lapisan ini lebih kuat dari pewarna biasa, namun tetap bersifat permukaan (permukaan dimodifikasi) , bukan hasil perubahan mineral internal.


III. Metode identifikasi GLI Lab

Untuk membedakan antara Topaz hasil radiasi dan Topaz yang dilapisi , GLI Lab menggunakan kombinasi teknik observasi optik, fisik, dan spektral:

🔹 1. Mikroskop & Observasi permukaan

  • Topaz hasil radiasi: warna seragam, tidak ada pantulan metalik di tepi faset.
  • Topaz pewarna industri: tampak lapisan tipis berpigmen, kadang menumpuk di tepi faset atau retakan halus.
  • Pengasapan topas bertekanan: menampilkan kilau pelangi (interferensi) di bawah cahaya, sering tampak warna ungu–biru–hijau berubah saat batu digerakkan.

🔹 2. Uji Optik (Polariskop & Refraktometer)

  • Nilai RI 1.609–1.643 tetap khas topaz.
    Namun batu yang dilapisi terkadang menghasilkan refleksi ganda palsu karena lapisan logam mengganggu pantulan cahaya.

🔹 3. Spektroskop & Spektrum Warna

  • Radiasi: menampilkan pita penyerapan nyata di dalam batu (620–680 nm).
  • Lapisan/Pewarna: menunjukkan refleksi interferensi atau serapan buatan dari lapisan pigmen, bukan pola penyerapan internal.

🔹 4. Uji Daya Tahan Lapisan

Topaz dilapisi mudah menunjukkan keausan atau gores pada permukaan; lapisan dapat terhapus sebagian bila digosok dengan alkohol, uap panas, atau air sabun hangat.
Sedangkan topaz hasil radiasi tetap stabil karena warna berasal dari dalam struktur kristal, bukan dari permukaan.


IV. Kesimpulan

Dalam pengujian profesional, asal warna adalah bukti ilmiah, bukan sekadar keindahan visual.
Perbedaan antara topaz hasil radiasi dan topaz yang dilapisi hanya dapat dipastikan melalui pengamatan optik dan analisis laboratorium yang diukur.

GLI Lab berkomitmen menjaga kejujuran hasil uji —
karena setiap warna yang diuji bukan sekadar pesona estetika, melainkan catatan geologi dan bukti ilmiah tentang perjalanan batu itu sendiri.

“Kami tidak hanya menilai keindahan warna, kami membaca proses yang menciptakannya.”


🌐 Laboratorium Edukasi & Layanan:
GEMS Laboratory Indonesia (GLI Lab)
🔬 Laboratorium Pembelajaran & Identifikasi Permata Profesional
📍 Surabaya, Jawa Timur
🌐 https://gems.labgli.com| https://labgli.com


🔖 Tanda:

#GLILab #GemologyIndonesia #Topaz #BlueTopaz #MysticTopaz #GemstoneTreatment #VaporDeposition #IradiasiTopaz #LaboratoriumPermata #GemologyEducation

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment