Kromofor

💎 1. Kromofor

Kromofor berasal dari bahasa Yunani:

chrome(warna) +phoros(pembawa) → berarti “pembawa warna”.

Dalam konteks gemologi, kromofor adalah ion logam transisi atau unsur pengotor di dalam kisi kristal batu permata yang menyerap sebagian panjang gelombang cahaya tampak sehingga menghasilkan warna yang khas.

Artinya:

Warna pada batu permata bukan berasal dari “zat pewarna luar”, tetapi darireaksi internal antara cahaya dan atom logam dalam struktur kristal.


⚗️ 2. Bagaimana Kromofor Membuat Warna?

Ion logam dalam batu (misal Cr³⁺, Fe²⁺, Ti⁴⁺, V³⁺, Mn²⁺, Cu²⁺, Co²⁺) memiliki elektron di kulit d (d-orbital) yang dapat menyerap energi dari cahaya.

Ketika cahaya putih masuk ke batu:

  • Sebagian panjang gelombang (energi) diserap oleh elektron ini,
  • Sisanya dipantulkan atau dibiarkan keluar,
  • Cahaya yang tidak diserap inilah yang menjadi warna yang kita lihat.

Contoh:

Ruby terlihatmerahkarena ion Cr³⁺ menyerap cahayahijau dan biru, sementaramerahdibiarkan ke mata.


🔬 3. Dua Jenis Kromofor dalam Gemologi

JenisCiriContoh
Kromofor EsensialUnsur logam penyebab warna memang merupakan bagian dari rumus kimia mineral.Fe²⁺ pada peridot, Mn²⁺ pada spessartine, Ti⁴⁺–Fe²⁺ pada safir
Kromofor IdiokromatikWarna muncul karena elemen bawaan dari struktur mineral itu sendiri.Cu²⁺ pada pirus, Fe²⁺ pada peridot
Kromofor AlokromatikWarna muncul karena unsur pengotor kecil (trace elements) yang masuk ke kisi kristal.Cr³⁺ pada rubi dan zamrud, V³⁺ pada giokite hijau

🌈 4. Contoh Umum Kromofor dan Warna yang Dihasilkan

Ion / UnsurWarna UmumContoh Batu
Cr³⁺ (Kromium)Merah, hijauRuby, Zamrud
Fe²⁺/Fe³⁺ (Besi)Kuning, hijau, coklatCitrine, Peridot, Safir
Ti⁴⁺ + Fe²⁺ (Transfer Elektron)BiruSafir Biru
V³⁺ (Vanadium)Hijau, kebiruanZamrud Zambia, Grossular Vanadia
Mn²⁺ (Mangan)Merah muda, oranyeRhodonit, Spessartin, Morganit
Cu²⁺ (Tembaga)Biru kritikTurmalin Paraíba, Pirus
Co²⁺ (Kobalt)Biru-unguKobalt Spinel, Kaca Biru Sintetis

🔭 5. Interaksi Cahaya dengan Kromofor

Proses ini disebut transisi d–d (transisi elektron antar orbital d).

Diagram sederhananya:

  1. Cahaya putih (semua warna) masuk ke batu.
  2. Elektron di ion kromo untuk menyerap sebagian energi.
  3. Elektron berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
  4. Cahaya sisa (tidak diserap) keluar → itulah warna batu.

Contoh:

  • Jika menyerap energi tinggi (biru–ungu), batu tampak kuning–oranye .
  • Jika menyerap energi menengah (hijau), batu tampak merah .
  • Jika menyerap energi rendah (merah), batu tampak hijau–biru .

🔬 6. Warna Campuran dan Transfer Elektron

Beberapa batu tidak hanya memiliki satu jenis ion, tetapi dua logam berbeda yang bertukar elektron sementara — ini disebut intervalence charge transfer (IVCT) .

Contoh penting:

  • Fe²⁺–Ti⁴⁺ pada Blue Sapphire : transfer elektron antar keduanya menyerap cahaya merah–kuning → warna tampak biru.
  • Fe²⁺–Fe³⁺ pada Peridot : menyebabkan dua pita khas di biru-hijau.

💎 7. Kesimpulan Ilmiah Versi GLI Lab

AspekPenjelasan
Nama ilmiahKromofor (Kromofor)
FungsiMenyerap sebagian panjang gelombang cahaya tampak
EfekMenentukan warna batu
MekanismeTransisi elektron antar orbital d-ion logam
Jenis utamaIdiokromatik (bawaan), Alokromatik (pengotor)
Hubungan dengan spektroskopSetiap kromofor punya pola serapan khas (penyerapan sidik jari)

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment