Perbedaan Kaca vs Obsidian: Alam vs Buatan
Ditulis oleh: Muchlis Kumar K PG (IGS_USA)
Dipublikasikan oleh: GEMS Lab Indonesia
Pendahuluan
Dalam dunia gemologi, kaca dan obsidian sering kali membingungkan banyak orang karena terlihat sangat mirip β sama-sama berkilau, tembus cahaya, dan memiliki warna gelap yang menarik. Namun, satu berasal dari alam , dan satu lagi hasil buatan manusia .
Sebagai ahli permata, memahami perbedaan keduanya tidak hanya penting bagi kolektor dan pedagang batu permata, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin mengenali keaslian bahan yang mereka miliki. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara kaca dan obsidian β mulai dari proses terbentuk, ciri fisik, hingga cara pengujiannya di laboratorium.
π¬ Asal Usul & Proses Pembentukan
Obsidian adalah batuan vulkanik alami yang terbentuk ketika lava mendingin dengan sangat cepat tanpa sempat mengkristal. Karena pendinginan instan, struktur internalnya menjadi amorf (tidak beraturan) β inilah yang memberi kilau obsidian seperti kaca.
Kaca buatan sebaliknya dibuat oleh manusia melalui proses peleburan pasir silika (SiOβ) bersama bahan tambahan seperti soda dan kapur. Hasilnya adalah material transparan homogen yang digunakan untuk perhiasan, kaca jendela, hingga replika batu permata.
π§©Perbedaan utama:
- Obsidian:alami, terbentuk dari lava gunung berapi.
- Kaca:sintetis, diproduksi dalam tungku atau pabrik.
π Ciri Visual & Fisik yang Dapat Diamati
| Karakteristik | Obsidian (Alam) | Kaca Buatan (Sintetik) |
|---|---|---|
| Warna | Umumnya berwarna hitam, coklat gelap, terkadang ada pita aliran | Dapat dibuat berbagai warna (hijau, biru, bening) |
| Permukaan pecahan | Conchoidal (melengkung seperti kulit kerang) tapi kadang kasar | Conchoidal sangat halus dan tajam |
| Gelembung udara (bubble) | Umumnya tidak seragam, ukuran bervariasi | Seragam dan halus, kadang sejajar |
| Transparansi | Translusen ke opaque | Biasanya lebih tembus cahaya |
| Kilap | Mirip kaca tapi sedikit lebih lembut | Seperti kaca lebih kuat dan βdinginβ |
π§ Tips visual cepat:
- Jika melihat pola aliran (flow banding) β kemungkinan obsidian alami .
- Jika warna terlalu bersih dan gelembungnya rapi β kemungkinan besar kaca buatan .
βοΈ Tes Sederhana di Lapangan
Beberapa pengujian ringan bisa dilakukan sebelum pemeriksaan laboratorium:
- Berat Jenis (Gravitasi Spesifik)
- Obsidian β 2,35β2,60
- Kaca buatan β 2.45β2.55
β Selisih tipis, tapi dapat menjadi indikasi awal.
- Indeks Bias (Indeks Bias)
- Obsidian: 1,48 β 1,51
- Kaca buatan: 1.50 β 1.52
β Gunakan refraktometer untuk hasil akurat (alat umum di lab gemologi).
- Polariskop
- Keduanya isotropik (tidak menunjukkan reaksi dua arah cahaya), namun obsidian kadang menunjukkan pola regangan ringan karena tekanan alami.
π§ͺ Kapan Perlu Pemeriksaan di Laboratorium?
Jika batu yang dimiliki akan dijual , disertifikasi , atau dijadikan koleksi bernilai , maka pengujian di laboratorium gemologi resmi wajib dilakukan.
Melalui alat seperti refraktometer, mikroskop gemologi, dan spektroskop , ahli lab dapat mengonfirmasi apakah bahan tersebut alami (obsidian) atau sintetik (kaca).
Di GEMS Lab, pemeriksaan dilakukan menggunakan standar International Gem Society (IGS) , dan hasilnya dicatat dalam database online yang dapat pengujian langsung melalui nomor laporan.
π Kesimpulan
Perbedaan kaca dan obsidian memang secara visual tipis, namun dapat dikenali melalui kombinasi ciri fisik , pola gelembung , dan refraksi data .
Bagi kolektor maupun pedagang, mengenali karakteristik ini akan membantu menghindari kesalahan identifikasi yang bisa berdampak pada nilai jual.
Untuk pemeriksaan yang lebih akurat,cek data lab GEMSdi situs utama kami:
πhttps://labgli.com

Obsidian alami dengan pola flow banding

Kaca buatan yg sudah terbentuk
- Meta Title: Perbedaan Kaca vs Obsidian | PERMATA Lab GLI
- Meta Description: Pelajari cara membedakan kaca buatan dan obsidian alamiβtes visual, sifat fisik, dan kapan perlu pemeriksaan laboratorium. Panduan praktis dari GEMS Lab Surabaya.
- Siput / Tautan Permanen:
perbedaan-kaca-obsidian-alam-buatan - Tag:
obsidian,kaca,identifikasi batu,gemologi dasar,refraktometer


