Metode identifikasi GLI Lab: Membedakan Tourmaline Paraiba dan Green Tourmaline

Keindahan dua warna alam yang serupa, namun terlahir dari kisah geologi yang sangat berbeda.
Di meja pengenalan GLI Lab, dua batu yang tampak mirip ini akan menampilkan perbedaan sebenarnya melalui uji ilmiah yang presisi β€” mulai dari warna, unsur kimia, hingga respons terhadap cahaya.


πŸ”¬ 1. Analisis Warna dan Unsur Penyebab

Tahapan pertama dilakukan dengan observasi optik dan spektroskopi reflektif untuk menentukan elemen kromofor (penyebab warna).

  • Tourmaline Paraiba menunjukkan rona biru neon, biru kehijauan, hingga hijau toska yang berasal dari unsur tembaga (Cu²⁺) dan mangan (Mn²⁺) . Kehadiran tembaga menciptakan kilau elektrik yang khas β€” efek yang disebut neon glow .
  • Green Tourmaline , sebaliknya, memperoleh warna dari besi (Fe²⁺) atau kadang kromium (Cr³⁺) dan vanadium (V³⁺) . Tanpa unsur tembaga, warna hijaunya tampak lebih lembut, alami, dan tidak bercahaya neon.

βš—οΈ 2. Uji Laboratorium Unsur Kimia (EDXRF dan Spektroskopi)

Di GLI Lab, perbedaan paling menentukan antara kedua jenis ini dibuktikan melalui uji EDXRF (Energy Dispersive X-Ray Fluorescence) .

  • Jika hasil menunjukkan keberadaan Cu (tembaga) dan Mn (mangan) , maka batu tersebut diklasifikasikan sebagai Elbaite yang mengandung Cu , atau yang dikenal secara internasional sebagai Tourmaline Paraiba .
  • Apabila unsur yang terdeteksi hanya Fe, Cr, atau V , batu tersebut tergolong Green Tourmaline tanpa kandungan tembaga.

πŸ’Ž 3. Parameter Optik Pendukung

Uji lanjutan menggunakan refraktometer dan polariscope memastikan bahwa keduanya berada dalam kelompok Elbaite , dengan bias indeks (RI) dan pleokroisme yang mirip.
Namun, efek bercahaya internal (seperti neon) pada Paraiba sering kali menjadi tanda visual yang mudah dikenal oleh ahli permata berpengalaman di laboratorium.


🌍 4. Asal dan Konteks Geologis

  • Tourmaline Paraiba pertama kali ditemukan di negara bagian ParaΓ­ba, Brasil , kemudian diikuti oleh temuan penting di Mozambik dan Nigeria .
  • Green Tourmaline tersebar lebih luas di dunia β€” mulai dari Brasil, Namibia, Afghanistan, hingga Nigeria β€” dengan rentang warna hijau yang lebih bervariasi namun tanpa karakteristik tembaga.

🌟 Kesimpulan GLI Lab

Setiap Tourmaline adalah karya alam yang indah, namun hanya batu dengan jejak tembaga (Cu) yang dapat disebut Paraiba .
Di GLI Lab, kami memastikan perbedaan ini tidak hanya dengan mata, tetapi dengan analisis ilmiah yang akurat dan terverifikasi .
Sebuah pembuktian bahwa keindahan sejati selalu di perhitungkan pada ilmu dan ketelitian.


πŸ”– Tanda GLI Lab:
#TourmalineParaiba #GreenTourmaline #GemologyIndonesia #GLILab #IdentifikasiBatuPermata #EDXRFAnalysis #CuBearingElbaite #GemstoneEducation #LaboratoriumGemologi #ParaibaTourmaline

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment