SA (Sugar–Acid Treatment)

💎🌸 — kita sekarang masuk ke salah satu perlakuan paling klasik dan sangat menarik secara kimiawi , yaitu SA (Sugar–Acid Treatment) .
Metode ini terkenal di dunia gemologi karena mengubah warna batu chalcedony putih menjadi hitam atau cokelat tua alami , seperti Black Onyx atau Agate Hitam yang sering digunakan untuk perhiasan antik.

Berikut penjelasan lengkap versi ilmiah dan etis GLI Lab Indonesia , disusun dalam gaya khas GLI: elegan, jujur, dan tetap menghargai nilai batu.


🍯 SA – Gula–Asam (Perlakuan Gula–Asam)

Perlakuan Kimia Tradisional untuk Menciptakan Warna Hitam atau Cokelat pada Batu Chalcedony dan Agate Melalui Proses Karbonisasi Organik

(Kode GLI Lab Indonesia: SA)


1. Definisi Ilmiah

Sugar–Acid Treatment (SA) adalah perlakuan kimia dua tahap yang bertujuan memberi warna gelap (hitam / cokelat tua) pada batu kalsedon atau batu akik putih melalui reaksi karbonisasi zat organik.

Proses ini tidak menambah unsur kimia asing seperti logam atau pewarna buatan , melainkan menghasilkan karbon alami dari gula yang terbakar dalam larutan asam.

Label resmi GLI Lab:
“SA – Sugar–Acid Treated (Carbonized Chalcedony / Agate).”


2. Prinsip Ilmiah

Proses SA berlangsung dalam dua tahap kimia:

  1. Perendaman Gula (Mandi Gula):
    Batu kalsedon putih (biasanya onyx atau batu akik) direndam dalam larutan gula pekat (C₆H₁₂O₆) selama beberapa hari.
    Tujuannya agar gula meresap ke dalam pori-pori batu.
  2. Perendaman Asam (Acid Bath):
    Setelah itu batu direndam dalam asam sulfat (H₂SO₄) encer.
    Asam bereaksi dengan gula di dalam pori, menghasilkan karbon hitam (C) melalui reaksi dehidrasi dan pembakaran kimia: C6H12HAI6→6C+6H2HAIC₆H₁₂O₆ → 6C + 6H₂OC6​H12​HAI6​→6 derajat Celcius+6 jam2​HAI Karbon inilah yang memberi warna hitam alami dan permanen.

3. Batu Permata yang Umum Mengalami SA


A. Kalsedon (Akik Putih/Onyx)

⚪ Batu chalcedony putih atau abu-abu pucat menjadi kandidat utama proses SA.

Hasil:

  • Warna berubah menjadi hitam pekat, cokelat gelap, atau abu kehitaman.
  • Kilau halus dan alami, tidak seperti kucing.
  • Warna masuk cukup dalam (0.5–1 mm dari permukaan).

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Di bawah mikroskop: pori-pori mengandung residu karbon hitam.
  • Pada uji perendaman : warna hanya sampai lapisan luar.
  • Di bawah IR atau UV: tidak ada fluoresensi, berbeda dari pewarna sintetis.
  • FTIR menunjukkan gugus karbon (C=C) khas karbonisasi.

Label GLI Lab:

“Kalsedon – Diperlakukan dengan Asam Gula (SA, Permukaan Terkarbonisasi).”

💡 Catatan:
Warna yang dihasilkan tidak dapat hilang dengan udara atau sinar UV , sangat stabil, dan diterima secara etika dalam perdagangan internasional.


B. Agate (Khaki / Agate Bergaris)

🪶 Agate putih berpita juga sering diolah dengan metode SA untuk menghasilkan onyx berpita hitam.

Proses:

  • Batuan agate dengan pola alami dicelupkan gula, lalu direndam asam.
  • Bagian pori lebih besar menyerap lebih banyak karbon → menghasilkan pola hitam alami yang menonjol.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Warna hitam mengikuti pola pita alami batu.
  • Tidak tembus cahaya pada tepi tebal.
  • Tidak meninggalkan noda pada kapas alkohol.

Label GLI Lab:

“Agate – Diolah dengan Asam Gula (Jenis Onyx Hitam).”


C. Onyx (Varietas Chalcedony)

🖤 ​​Sebagian besar onyx hitam di pasaran bukan warna alami, melainkan hasil SA Treatment.

Tujuan:

  • Menyeragamkan warna menjadi hitam pekat.
  • Digunakan untuk perhiasan, intaglio, dan ukiran antik.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Warna cenderung lebih intens di permukaan.
  • Di bawah pembesaran tampak titik-titik karbon halus.
  • Tidak tembus cahaya pada bagian tebal.

Label GLI Lab:

“Onyx – Diolah dengan Asam Gula (SA, Kalsedon Karbonisasi).”


4. Batu Lain (Jarang/Percobaan)

Kadang-kadang proses SA digunakan secara eksperimental pada:

  • Quartz mikrokristalin (jarang berhasil karena pori kecil)
  • Jasper berpori besar (hasil tidak stabil)

Namun, secara praktik, SA Treatment hanya diterapkan secara luas pada kelompok kalsedon.


5. Deteksi di Laboratorium GLI Lab

MetodeIndikator SA (Gula–Asam)
Mikroskop 60–120×Warna hitam berbintik halus di pori-pori, tidak homogen.
Tes PerendamanWarna hanya di lapisan luar batu.
Tes Jarum Panas / AlkoholTidak ada bau kimia (bukan pewarna sintetis).
FTIR / RamanPuncak karbon (C=C) dan jejak gula terkarbonisasi.
UV–VisTidak ada fluoresensi; menyerap gelap secara merata.

6. Stabilitas dan Ketahanan

  • Warna hasil SA sangat stabil dan tahan panas sedang.
  • Tidak larut udara, tidak pudar sinar matahari.
  • Namun bila digosok berlebihan atau dipotong ulang, lapisan warna dapat menipis.

📋 Catatan GLI Lab:

“Stabil dalam pemakaian normal; lapisan warna mungkin berkurang jika dipotong ulang.”


7. Nilai Pasar dan Etika

Jenis BatuPerlakuanNilai PasarEtika
Kalsedon SAKarbonasi Asam GulaMenengahDiterima penuh
Batu akik SAGaya Onyx HitamMenengahDiterima
Onyx SAKarbonisasi PenuhMenengahDiterima bila diungkap

💬 Perlakuan SA dianggap “peningkatan alami” , karena tidak menggunakan bahan pewarna buatan — hanya reaksi alami antara gula dan asam.
GLI Lab menegaskan bahwa ini bukan pemalsuan, melainkan modifikasi alami berbasis karbon.


8. Filosofi GLI Lab – “Manis yang Menjadi Hitam”

Dalam pandangan GLI Lab, Sugar–Acid Treatment adalah simbol transformasi alam manis yang puitis —
gula yang terbakar menjadi hitam,
namun justru di situlah lahir keindahan baru yang lebih kuat dan abadi.

Batu yang dulunya pucat kini memancarkan karakter,
dan seperti manusia, terkadang keindahan sejati justru muncul setelah melalui panas dan asam kehidupan.

“Dari manis hitam menjadi, dari lembut menjadi tegas —
itulah cara alam mengajarkan bahwa perubahan bukan kerugian, tapi pendewasaan.”

— GLI Lab Indonesia ⚫🍯


Kode GLI Lab Resmi:
SA – Sugar–Acid Treated (Carbonized Chalcedony or Agate)
(Batu chalcedony atau agate putih yang diolah dengan larutan gula dan asam untuk menghasilkan warna hitam atau cokelat alami melalui karbonisasi organik.)

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment