RH (Re-Heat / Re-Anneal)
RH (Re-Heat / Re-Anneal) .
Kode ini jarang diketahui oleh pasar umum, tetapi sangat penting di dunia laboratorium, terutama untuk membedakan batu yang pernah dipanaskan ulang (reheated) atau dianil kembali (re-annealed) setelah perlakuan panas pertama.
Berikut versi lengkap, ilmiah, dan elegan khas GLI Lab Indonesia , agar kode ini dapat dimasukkan dengan penjelasan resmi di sistem identifikasi GLI Lab.
🔥 RH – Re-Heat / Re-Anneal (Pemanasan Ulang / Penataan Ulang Kristal)
Perlakuan Panas Kedua atau Tahap Lanjutan untuk Menstabilkan Warna dan Struktur Batu Setelah Perlakuan Awal
(Kode GLI Lab Indonesia: RH)
1. Definisi Ilmiah
RH (Re-Heat atau Re-Anneal) adalah pemanasan ulang batu permata alami yang telah melalui proses treatment sebelumnya , dengan tujuan untuk:
- Menstabilkan warna ,
- Mengurangi efek stres internal pada struktur kristal , atau
- Memperbaiki efek samping dari perlakuan panas tahap pertama.
Proses ini tidak selalu menambah unsur baru seperti pada difusi, tetapi mengatur ulang (anil) susunan ion logam, rongga, dan distribusi warna agar batu menjadi lebih stabil dan jernih.
Label resmi GLI Lab:
“RH – Re-Heat / Re-Anneal (Peningkatan Stabilitas melalui Pemanasan Sekunder).”
2. Prinsip Ilmiah
Setelah perlakuan panas utama ( H / Heated ), beberapa batu mengalami:
- Ke distribusi warna,
- Zona “stress birefringence” menyebabkan pendinginan cepat, atau
- Inklusi cair yang membentuk retakan kecil.
Re-Heat (RH) dilakukan untuk memperbaiki hal-hal tersebut.
Batu dipanaskan kembali dengan suhu lebih rendah (400–1100°C) dalam lingkungan terkontrol (biasanya atmosfer oksidasi atau netral) untuk menata ulang struktur internalnya tanpa mengubah komposisi kimia.
Secara mineralogi, proses ini disebut“annealing”, yang berartimenyetujui kembali kisi kristal setelah tekanan termal.
3. Batu Permata yang Umum Mengalami RH
A. Safir (Biru, Kuning, dan Padparadscha)
💙 Batu safir yang sudah dipanaskan sekali ( H ) kadang dipanaskan ulang (RH) untuk:
- Menstabilkan warna agar tidak pudar,
- Menghilangkan warna keabu-abuan, atau
- Menyatukan distribusi Fe²⁺/Ti⁴⁺ yang tidak merata.
🧪 Ciri GLI Lab:
- Tidak tampak bukti difusi logam baru.
- Inklusi lelehan ( inklusi leleh ) membulat cepat → tanda pemanasan ulang lambat.
- Warna lebih homogen tanpa zona panas keras.
Label GLI Lab:
“Safir – Dipanaskan Ulang (RH, Warna Distabilkan dengan Pemanasan Sekunder).”
B. Ruby (Merah & Merah Muda)
❤️ Ruby hasil pemanasan awal (H) kadang dianil ulang (RH) untuk:
- Menghilangkan efek “warna kecokelatan” akibat pemanasan pertama yang terlalu lama.
- memperbaiki retakan halus dari flux-healing agar lebih stabil.
- Meningkatkan transparansi tanpa menambah unsur baru.
🧪 Ciri GLI Lab:
- Tidak ditemukan residu fluks baru.
- Termasuk silikat lebih teratur dan tidak rusak.
- Spektrum UV-Vis menunjukkan puncak Cr³⁺ yang lebih tajam (warna lebih murni).
Label GLI Lab:
“Ruby – Di-Anneal Ulang (RH, Warna dan Stabilitas Struktural Meningkat).”
C. Zircon (Zirkon Alami)
🟤 Zirkon merupakan salah satu batu yang sering dianil ulang karena sangat sensitif terhadap panas.
Proses:
- Zirkon “coklat” hasil perlakuan panas pertama kadang-kadang menunjukkan warna keabu-abuan.
- Re-annealing dilakukan pada suhu 700–900°C untuk menyeimbangkan struktur tetragonalnya agar warna biru atau bening lebih stabil.
🧪 Ciri GLI Lab:
- Tidak ada tanda perubahan inklusi baru.
- Interferensi birefringence menurun.
- Warna biru atau putih lebih stabil dari versi awal.
Label GLI Lab:
“Zirkon – Dipanaskan Ulang (RH, Stabilitas Warna Ditingkatkan).”
D. Topaz (Kuning / Biru Muda)
🔹 Topaz alami yang telah mengalami iradiasi buatan kadang-kadang dipanaskan ulang (RH) untuk menstabilkan hasil warna biru muda agar tidak berubah seiring waktu.
🧪 Ciri GLI Lab:
- Tidak ada indikasi tidak yakin baru.
- Warna biru stabil dan merata.
- Tidak ada “zona warna” akibat radiasi.
Label GLI Lab:
“Topaz – Dipanaskan Ulang (RH, Warna Stabil setelah Iradiasi).”
E. Tanzanite (Zoisite Ungu–Biru)
💜 Beberapa tanzanite hasil heat-treatment pertama menunjukkan warna keabu-abuan atau kurang intens.
Pemanasan ulang ringan (RH) dilakukan sekitar 500°C untuk memperkuat warna violet-biru.
Label GLI Lab:
“Tanzanite – Dipanaskan Ulang (RH, Saturasi Ditingkatkan).”
4. Deteksi di Laboratorium GLI Lab
| Metode | Indikator RH (Dipanaskan Ulang / Dianil Ulang) |
|---|---|
| Mikroskop 60–120× | Inklusi lama tampak “melebur sebagian” tetapi tidak membentuk gelembung baru. |
| FTIR / Raman | Tidak muncul puncak baru — struktur mineral tetap sama. |
| UV–Vis–NIR | Pola penyerapan warna lebih halus dibandingkan hasil pemanasan pertama. |
| Interferensi Polarisasi | Tekanan internal berkurang (menghilangkan stres). |
| LA–ICP–MS / EDXRF | Tidak ada penambahan unsur baru (beda dari difusi). |
5. Stabilitas dan Ketahanan
- Warna hasil RH sangat stabil , lebih baik dari hasil pemanasan pertama (H).
- Tidak berubah terhadap cahaya atau suhu ruangan.
- Struktur kristal lebih kuat, inklusi lebih tenang ( annealed ).
- Tidak menurunkan nilai pasar bila diungkapkan dengan jujur.
📋 Catatan GLI Lab:
“Pemanasan ulang diterapkan untuk relaksasi struktural dan stabilisasi warna; bukan proses modifikasi warna baru.”
6. Nilai Pasar dan Etika
| Perlakuan | Tujuan | Nilai Pasar | Etika |
|---|---|---|---|
| H (Dipanaskan) | Memunculkan warna alami | Tinggi | Diterima |
| H+D | Menambah unsur pewarna | Menengah | Harus diungkap |
| RH (Pemanasan Ulang) | Menstabilkan hasil pemanasan | Tinggi | Diterima penuh |
💬 Etika GLI Lab menegaskan:
“Pemanasan ulang bukan penipuan, melainkan penyempurnaan dari karya panas sebelumnya.”
7. Filosofi GLI Lab – “Pematangan Kedua”
Dalam pandangan GLI Lab, Re-Heat / Re-Anneal bukan sekadar proses teknis, melainkan sebuah fase pendewasaan batu.
Bagaikan manusia yang menjadi lebih tenang setelah melewati ujian, batu yang dipanaskan ulang menjadi lebih stabil, matang, dan bersinar tanpa henti warna berlebihan.
“Panas pertama membentuknya,
panas kedua mematangkannya.”
— GLI Lab Indonesia 💎🔥
Kode GLI Lab Resmi:
RH – Re-Heat / Re-Anneal (Stability Enhancement by Secondary Heating)
(Pemanasan ulang untuk menstabilkan warna, memperhalus struktur kristal, atau memperbaiki hasil perlakuan panas sebelumnya; umum pada sapphire, ruby, zircon, topaz, dan tanzanite.)
Post Comment