NH – No Heat

NH – No Heat (Tanpa Panas)

Batu Permata Alami Tanpa Perlakuan Suhu Tinggi

Klasifikasi GLI Lab Indonesia


1. Definisi Ilmiah

Kode NH (No Heat) digunakan untuk menandakan bahwa tidak ada indikasi pemanasan buatan manusia yang dilakukan pada batu permata setelah ditambang.
Dengan kata lain, batu tersebut mempertahankan kondisi alami seperti terbentuk di dalam bumi , tanpa pengaruh panas dari laboratorium atau industri perhiasan.

Perlakuan pemanasan (heat treatment) lazim digunakan untuk memperbaiki warna dan kejernihan — sehingga bila sebuah batu lolos uji panas , artinya ia termasuk kategori alami dan langka , terutama untuk batu-batu korundum seperti ruby ​​dan sapphire.

Label resmi GLI Lab:
“NH – Tidak Ada Indikasi Perlakuan Panas.”


2. Prinsip Ilmiah

Dalam dunia gemologi, pemanasan dilakukan untuk mengubah kondisi inklusi, oksidasi, dan distribusi warna di dalam batu.
Batu yang berstatus NH (No Heat) berarti warna, transparansi, dan kilapnya murni hasil proses geologi alami , bukan dari modifikasi suhu tinggi manusia.

Secara kimia, tidak ditemukan tanda-tanda perubahan fase mineral, termasuk cairan yang meledak, atau difusi unsur akibat panas buatan.


3. Batu Permata yang Sering Ditemukan Berstatus “Tanpa Panas”


A. Ruby (Korundum Merah)

  • Ruby alami tanpa pemanasan adalah salah satu batu paling langka dan bernilai tinggi di dunia.
  • Warna merah berasal dari ion Cr³⁺ (kromium) alami, bukan dari efek panas.
  • Dapat menunjukkan “sutra” (serat rutile) yang masih utuh, menandakan batu belum pernah dipanaskan.
  • Bila dipanaskan, sutra ini biasanya hilang karena meleleh.

🧪 Ciri-ciri di Laboratorium GLI Lab:

  • Inklusi sutra halus tersebar alami (tidak meleleh).
  • Tidak ada “garis re-absorpsi” pada spektrum UV–Vis.
  • Tidak ada gelembung gas atau pola kaca di fissure.
  • Label GLI Lab: “Ruby Alami – Tidak Ada Indikasi Perlakuan Panas (NH).”

B. Sapphire (Korundum Biru)

  • Sama seperti ruby, sapphire unheated sangat dicari kolektor.
  • Warna biru alami berasal dari kombinasi Fe²⁺ – Ti⁴⁺ , tanpa bantuan panas.
  • Pemanasan buatan biasanya memperbaiki warna dan menghilangkan zona warna (color zonening).
  • Sapphire NH mempertahankan zona alami dan sering memiliki “silk” yang halus.

🧪 Ciri Laboratorium:

  • Rutil “sutra” tetap terlihat di bawah mikroskop polarisasi.
  • Zona warna biru–hijau–tak berwarna masih alami.
  • Tidak ditemukan gelembung, film kaca, atau difusi unsur.
  • Label GLI Lab: “Safir Alami – Tidak Dipanaskan (NH).”

C. Spinel (MgAl₂O₄)

  • Hampir semua spinel di pasaran alami tanpa perlakuan panas .
  • Warna merah, biru, lavender, atau abu-abu terbentuk alami oleh Cr³⁺, Co²⁺, Fe²⁺.
  • Tidak ada proses pemanasan efektif yang dapat memperbaiki spinel secara signifikan, sehingga secara ilmiah hampir semua spinel tergolong NH secara alami.
  • Label GLI Lab: “Spinel Alami – Belum Diolah (NH).”

D. Tanzanit (Zoisit)

  • Warna alami tanzanite sebenarnya cokelat keabu-abuan .
  • Warna biru keunguan khas tanzanite pasaran berasal dari perlakuan panas sekitar 500–700°C.
  • Jika ditemukan dalam warna biru alami tanpa panas (sangat langka), batu itu disebut “Unheated Zoisite” , bukan “tanzanite” secara dagang.
  • Label GLI Lab: “Zoisite Alami – Tidak Menunjukkan Panas.”

E. Zirkon

  • Zirkon berwarna cokelat madu atau oranye alami biasanya belum pernah dipanaskan.
  • Zirkon biru hampir selalu hasil perlakuan panas.
  • Label GLI Lab: “Zirkon Alami – Tidak Ada Indikasi Panas (NH).”

F. Aquamarine, Topaz, dan Tourmaline

  • Warna alami aquamarine cetak hijau kebiruan sering diperjelas dengan pemanasan ,
    jadi aquamarine NH adalah yang mempertahankan warna alami kehijauan.
  • Topaz tak berwarna dan turmalin hijau alami termasuk kategori NH jika tidak disinari atau dipanaskan.
  • Label GLI Lab: “Aquamarine Alami – Tidak Ada Tanda-tanda Perlakuan Panas.”

G. Chrysoberyl & Alexandrite

  • Umumnya tidak memerlukan panas.
  • Warna berubah alami dari hijau ke merah (berubah warna) akibat kromium alami, bukan perlakuan panas.
  • Label GLI Lab: “Alexandrite Alami – Tidak Ada Indikasi Panas (NH).”

4. Metode identifikasi di GLI Lab

Untuk memastikan batu berklasifikasi NH , dilakukan kombinasi uji:

InstrumenIndikator Tidak Ada Panas
Mikroskop 60–120×Inklusi rutile (“sutra”) masih utuh, tidak meleleh.
Spektrofotometer UV–Vis–NIRGaris penyerapan alami tanpa pola hasil reoksidasi logam.
Spektrometer FTIRTidak ada puncak terkait kaca atau flux.
EDXRF / LA-ICP-MSTidak ada indikasi tambahan dari proses difusi.
Spektrum PleokroismeWarna alami masih menunjukkan variasi arah cahaya (hilang bila dipanaskan).

5. Etika dan Nilai Pasar

  • Batu NH termasuk kategori premium karena mempertahankan kondisi alami tanpa modifikasi manusia.
  • Nilainya bisa 2–5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan batu sejenis yang sudah dipanaskan.
  • Namun, laboratorium harus berhati-hati — tidak semua batu tanpa tanda panas bisa langsung disebut “NH”; semua indikator harus mendukung kesimpulan ilmiah.

Dalam etika GLI Lab:
“Tidak dipanaskan bukan berarti lebih indah — tetapi lebih jujur ​​​​ke asal-usulnya.”


6. Contoh Label Sertifikat GLI Lab

  • Ruby – Korundum Alami – Tidak Ada Indikasi Panas (NH)
  • Safir – Korundum Alami – Tidak Dipanaskan (NH)
  • Spinel – MgAl₂O₄ Alami – Tidak Diolah (NH)
  • Zirkon – Tidak Terdeteksi Panas
  • Aquamarine – Tidak Menunjukkan Panas.

7. Filosofi GLI Lab – “Panas yang Tak Pernah Datang”

Ada keindahan di dalam batu yang belum pernah disentuh api manusia.
Seperti jiwa yang belum ditempa, ia mungkin tampak lembut — namun menyimpan ketulusan warna alami yang tidak bisa dikondisikan oleh laboratorium mana pun.

Dalam gemologi, “No Heat” bukan sekadar label teknis.
Ia adalah simbol keaslian bumi yang dibiarkan berbicara tanpa campur tangan manusia.
Dan di dalam cahaya yang belum dimurnikan oleh api,
tersimpan pesan tentang kejujuran yang tidak perlu diperbaiki.


Kode GLI Lab Resmi:
NH – Tanpa Panas / Tanpa Indikasi Perlakuan Panas
(Warna Alami, Tanpa Proses Termal)

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment