Melihat warna yang tersembunyi di dalam cahaya

🧭 I. Pengantar Spektroskop dalam Gemologi

Spektroskop adalah alat optik yang digunakan untuk menganalisis spektrum cahaya yang keluar dari sebuah batu permata.
Tujuannya: mengetahui panjang gelombang cahaya yang diserap (absorpsi) oleh batu tersebut.
Pola garis serapan ini bisa menjadi “sidik jari optik” untuk mengenali jenis batu, keberadaan unsur penyebab warna (kromofor), bahkan indikasi pengobatan.


🌈 II. Prinsip Kerja Dasar

Cahaya putih yang masuk ke batu (baik dari lampu atau cahaya alami) akan terurai menjadi spektrum warna — dari merah hingga ungu.
Namun, batu permata tidak menyerap semua warna secara merata ; sebagian panjang gelombang diserap oleh ion logam tertentu di dalam struktur kristalnya.
Akibatnya, muncul garis gelap atau pita serapan pada posisi tertentu dalam spektrum.

Contoh sederhananya:

  • Batu yang mengandung Cr³⁺ (kromium) seperti Ruby dan Emerald akan menyerap sebagian hijau dan kuning, sehingga tampak merah atau hijau.
  • Batu dengan Fe²⁺ atau Fe³⁺ (besi) memiliki pita serapan lebih lebar dan kompleks.

🔍 Spektroskop Jenis-Jenis

  1. Prism Spectroscope
    menggunakan prisma kaca untuk memecah cahaya.
    Menghasilkan lebih halus dan warna spektrum lebih “alami”. Cocok untuk pengamatan visual umum.
  2. Spektroskop Kisi Difraksi
    Menggunakan kisi (kisi) dengan ribuan garis mikroskopis untuk memecah cahaya.
    Memberikan resolusi lebih tinggi , garis penyerapan lebih jelas. Umum digunakan di laboratorium profesional (seperti GLI Lab).
  3. Spektroskop Genggam
    Model portabel dengan ukuran kecil, ideal untuk pemeriksaan cepat di meja identifikasi .
    Biasanya menggunakan sistem kisi dengan lensa fokus sederhana.

💡 IV. Cara Menggunakan

  1. letakkan batu di depan sumber cahaya terang namun lembut — bisa menggunakan lampu setara siang hari (sekitar 5500 K).
  2. Arahkan lubang depan spektroskop ke arah cahaya yang menembus atau dipantulkan batu.
  3. Perlahan-lahan fokuskan mata pada skala warna dalam alat — akan terlihat garis atau pita gelap pada posisi tertentu.
  4. Katat letak garis serapan (misalnya di sekitar biru 480 nm, hijau 520 nm, merah 680 nm).
  5. Bandingkan dengan pola referensi batu permata yang sudah diketahui.

🧪 V. Fungsi Utama dalam Gemologi

  • Identifikasi batu permata melalui pola penyerapan yang khas.
  • Menentukan unsur pewarna (kromofor) seperti Cr³⁺, Fe³⁺, Mn²⁺, Co²⁺, Cu²⁺, dan V³⁺.
  • Membedakan batu alami vs sintetis , karena sering memiliki pola spektrum yang berbeda.
  • Menilai efek treatment warna seperti difusi atau heat-treatment.

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment