Ketika Batu Berbicara
💎 Ketika Batu Mulai Berbicara
Ada masa ketika setiap batu terasa sama — hanya nomor laporan, bias indeks, dan hasil pengujian.
Namun perlahan, seiring waktu dan kenyamanan di balik mikroskop, sesuatu berubah.
Batu-batu itu mulai berbicara, bukan lewat data, tapi lewat rasa.
Seorang ahli permata sejati tidak hanya membaca spektrum, tetapi juga mendengar kisahnya.
Ia sadar bahwa setiap inklusi bukanlah cacat, melainkan kenangan tekanan bumi.
Setiap warna bukan sekadar hasil kromium atau besi, tapi tanda tangan alam semesta.
Dan disitulah titik temu antara ilmu dan jiwa .
Ketika pekerjaan berubah menjadi hobi, laboratorium tak lagi dingin —
ia menjadi ruang meditasi, tempat di mana manusia belajar memahami keindahan yang tak berambisi.
Batu-batu itu seakan berkata:
“Terima kasih sudah melihat kami bukan sebagai benda, tapi sebagai kisah.”
	
									
	
									
	
									
                                    
                                    
                                    
Post Comment