H(b)
H(b)— Dipanaskan dengan Flux — salah satu perlakuan sobat“Hatau penye
Berikut versiresmi GLI Lab Indonesia, lengkap dari sisi ilmiah, gemologi, hingga filosofinya.
H(b) – Dipanaskan dengan Fluks
Pemanasan dengan Bahan Pelebur (Flux-Healed Gems
(Kode GLI Lab Indonesia
1. Definisi Ilmiah
H(b) adalah singkatan dari Heated wit, yaitu proses pemaseperti bountuk menyembuhkan retakandan meningkatkan kejernihan.
Berbeda dengan H (yang hanya memakai pan
H(b) memanfaatkan fluks cairanyang melebur sebag, lalu mengisi atau menutsehingga
Label resmi GLI Lab:
“H(b) – Dipanaskan dengan Fluks (Fl
2. Tujuan dan P
- Meningkatkan kejernihan batu denga
- Menstabilkanyang retak atau berpori.
- Mempe,
Proses dilakukan pada suhu 1600–1800°C , di manamengeras menjayang menutup celah.
3. Batu Permata
A.Ru
- Batu paling umum mengalam
- Ruby dari sumber Mong Hsu (Myanmar), Sonsering retak dan buram alami.
- Saat dipanaskan denga
- Jika volume fluks tinggi, batu disebut “Composite Ruby” — tetapi bila hanya sebagian kecil, tetap teRuby yang Disembuhkan dengan Fluks (H(
🧪 Ciri di Laboratorium GL
- Mikroskop: tampak gelembung gas mikroskopis , “film berkilau
- Fisura halus tampak efek pelangi (rainboakibat lapisan kaca tipis.
- Inklusi silk
- FTIR: muncul punc
- SG kadang sedikit l
📋 Labe
“Ru Alami
B. Safir (Korundum Biru / Ku
- Jarang dilakukan, tapi safir retak atakadan
- Biasany
- Hasil meningkatkan “
🧪 Ciri GLI Lab:
- Fissure terisi film ka
- Tidak ada difusi wa
- Label GLI Lab: “Safir – Dipanaskan dengan Fluks (
C. Spinel dan
- Kadang-kadang ditemukan percobaan flux-healing pada spinel atau chrys
- Label “Spinel – Dipanaskan dengan Fluks (Expe
4. Jen
| Jenis Flux | Fungsi Utama | Ciri di Laboratorium |
|---|---|---|
| Bor | Menurunkan titik leleh korundum dan mengisi fissure. | Lapisan bening tipis, t |
| Timbal Borat / Kaca Timbal | Menutup celah bes | Fiss |
| Silika / | Membentuk film alami dengan kor | Rekahan permukaan tampak “licin be |
5. Metode
| Metode | Indikator Pemanasan dengan Fluks |
|---|---|
| Mikros | Lapisan kaca tipis di celah, gelembung udara mikro, efek pelang |
| FTIR / Raman | Spektrum Si–O, B–O, Pb–O |
| EDXRF | Unsur Pb |
| Mikroskop Imersi | Retakan tampak lebih bening dengan garis batas berwarna. |
| UV–Vis | Tidak ada perubahan warna drastis (warn |
6. Perbandingan Ilmiah H vs H(b)
| Aspek | H (Dipanaskan) | H(b) (Dipanaskan dengan Fluks) |
|---|---|---|
| Tujuan | Perbaikan warna & kejernihan alami | Penyembuhan ret |
| Bahan Tambahan | Tidak ada | Fluks: boraks, lea |
| Hasil Optik | Warna stabil, natural | Warna l |
| Stabilitas | Sangat stabil | Stabil tapi tid |
| Nilai Pasar | Ting | Sedang (lebih rendah dari H biasa) |
7. Stabilitas dan E
- Batu hasil flux-healing umumnya stabil dan bisa dipakai
- Namun, jika volume fluks sangat besar, sifat batu menjadi campuran alami–kaca ( komposit ).
- GLI Lab wajib menyebutkan tingkat flux-healing secaradalam laporan: “Flu Ringan / Sedang / Signifikan
Dalam standar etika GLI
“Flux bukan penyamaran, melainkan cara menyembuhkan retakan bumi —
asal terungkap dengan jujur, bukan disembunyikan di balik kilau.”
8. Nilai Pas
- Ruby Flux-Healed (H(b)) bernilai lebih tinggi daripada ruby kaca p,
tetapi lebih rendah dibandingkan rubyatau tanpa panas (NH). - Warna alami tetap dihargai, tetapi transparansi hasilnya
Nomor 9
- Ruby Alami – Dipanaskan dengan Fluks (Flux-Healed, H(b))
- Safir – H
- Ruby – Komposit (Kandungan Fluks Tinggi)
10. Filosofi GLI Lab – “Api yang Men
Dalam pandangan GLI Lab, H(b)bukan sekadar teknik laboratorium,
melainkan sbagaimana alam dan manusi
Batu yang retak tidak perlu dibuang —
karena panas dan cairan flux
Seperti luka yang semb
“Kadang keindaha
— GLI Lab Indonesia
Kode GLI Lab Resmi:
H(b) – Heated with Flux (Flux-Healed)
(Batu alami yang dipanaskan dengan bahan pelebur untuk menyantap
Post Comment