Fungsi spektrum

spektrum bisa membantu membedakan batu alami dan sintetis , tapi tidak selalu cukup berdiri sendiri — harus dikombinasikan dengan data gemologi lainnya (RI, inklusi, UV fluorescence, dsb). Mari saya jelaskan secara sistematis supaya Bos bisa menilai setiap kasus di laboratorium dengan pendekatan ilmiah GLI Lab 👇


🔬 1. Prinsip Dasar

Spektroskop menunjukkan pola serapan cahaya (spektrum serapan) yang dihasilkan oleh ion kromofor (Cr³⁺, Fe²⁺, V³⁺, dsb) di dalam struktur kristal.

  • Batu alami → pola spektrum sering lebih kompleks , kadang “tidak rapi”, karena ada variasi alami dari unsur minor dan ketidakteraturan struktur.
  • Batu sintetis → biasanya menampilkan pola yang lebih bersih, kontras, dan seragam , karena ion warna disebar merata oleh proses buatan.

⚗️ 2. Contoh Kasus yang Paling Jelas

BatuCiri Spektrum Batu AlamiCiri Spektrum Batu Sintetis
Ruby (Cr³⁺)Dua pita berwarna hijau (490–560 nm) dengan garis R & N yang terkadang agak kaburPita sangat tajam & kuat, garis R&N sangat jelas dan bersih
Zamrud (Cr³⁺/V³⁺)Penyerapan di merah (~680 nm) dengan tambahan pita kecil di biruPola sama tapi lebih “rapi”, kadang kehilangan pita minor karena tidak ada jejak alami
Safir Biru (Fe²⁺–Ti⁴⁺)Penyerapan lebaran di merah-oranye, terkadang ada pita lembut tambahanPenyerapannya lebih tajam dan simetris
AlexandritePergeseran warna kompleks (dua sistem pita)Pergeseran terlalu “sempurna” dan kontras ekstrem
Spinel (Cr³⁺)Garis ganda di hijau & merah dengan variasi intensitasGaris tunggal rapi dan tegas tanpa variasi alami

🌈 3. Indikasi “Buatan” dari Spektrum

Bos bisa mengirimkan batu sintetis bila terlihat hal-hal berikut:

  1. Pola terlalu sempurna dan stabil – tidak ada gesekan atau pita minor.
  2. Tidak ada pengaruh trace element – ​​warna murni, tanpa pita tambahan kecil.
  3. Konsistensi warna kuat meskipun batu diputar di bawah spektroskop (alami biasanya sedikit berubah karena orientasi kristal).
  4. Garis-garis spektrum terlalu kontras seperti yang dicetak mesin.

🧭 4. Namun, Spektrum BUKAN Alat Tunggal

Spektroskop tidak bisa berdiri sendiri untuk menyatakan sintetis.
Bos tetap harus memeriksa:

  • Inklusi (uji mikroskop) → gas gelembung, striae melengkung, atau residu fluks.
  • Indeks Bias (RI) dan Berat Jenis (BJ) .
  • Fluoresensi UV → batu sintetis sering menyala lebih kuat.
  • Polariskop & pleokroisme untuk konfirmasi arah optik.

Spektrum hanya memberi petunjuk “ionnya alami atau buatan” , bukan “batu ini sintetis atau tidak” secara mutlak.


💡 5. Kesimpulan GLI Lab

ParameterBatu AlamiBatu Sintetis
SpektrumTidak stabil, kompleksRapi, seragam
InklusiAlamiah (jarum, cairan, retakan)Lengkung, gas, flux
WarnaVariatifSeragam
Fluoresensi UVLemah/sedangKuat
RI dan SGNormal (sedikit variasi)Stabil, konstan

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment