BL (Bleached)

BL (Bleached) atau pemutihan batu permata.
Perlakuan ini sering kali tidak dimaksudkan untuk menipu, melainkan untuk mengurangi warna cokelat, kuning, atau kehitaman alami yang menutupi warna utama batu.
Namun, tetap perlu dijelaskan secara ilmiah dan etis , karena proses ini mengubah tampilan visual batu melalui reaksi kimia.

Berikut penjelasan resmi GLI Lab Indonesia (GLI Standard) — lengkap dari sisi ilmiah, batu-batu yang biasa diputihkan, metode deteksi, serta makna filosofisnya.


🧪 BL – Bleached (Pemutihan Batu Permata)

Perlakuan dengan Bahan Kimia atau Sinar untuk Mengurangi Warna Alami atau Noda Organik di Batu Permata

(Kode GLI Lab Indonesia)


1. Definisi Ilmiah

Bleaching (BL) adalah perlakuan kimia atau fotokimia yang bertujuan mengurangi atau menghilangkan warna alami, noda, atau zat organik dalam batu permata.

Bahan yang paling sering digunakan:

  • Hidrogen peroksida (H₂O₂)
  • Asam klorin / natrium hipoklorit (NaClO)
  • Asam kuat (HCl, H₂SO₄)
  • Radiasi ultraviolet (pemutihan UV)

Proses dilakukan pada suhu rendah hingga sedang , tanpa merusak struktur utama batu, tetapi mengoksidasi zat pewarna alami atau bahan organik.

Label resmi GLI Lab:
“BL – Bleached (Warna Diringankan dengan Oksidasi Kimia).”


2. Tujuan Perlakuan

  • Menghilangkan warna cokelat, gelap, atau kehitaman.
  • Mengangkat sisa organik atau lumpur dari batu pori.
  • Menyeragamkan warna sebelum proses pewarnaan ulang ( dicelup ).
  • Meningkatkan transparansi pada batu opak atau semi transparan.

3. Batu Permata yang Umum Mengalami Pemutihan


A. Jadeite & Nephrite (Giok / Jade Type-B dan Type-C)

💚 Ini adalah batu yang paling sering mengalami bleaching.

Proses:

  1. Jadeite kasar direndam dalam asam kuat (HCl, H₂SO₄) selama berhari-hari atau berminggu.
  2. Asam akan mengoksidasi dan melarutkan zat pengotor besi dan mangan , serta mengangkat noda cokelat.
  3. Warna batu menjadi lebih cerah, tetapi struktur menjadi berpori.
  4. Setelah itu biasanya dilanjutkan impregnasi resin (Tipe-B) untuk mengisi pori-pori.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Permukaannya halus tapi agak “kosong” atau ringan.
  • FTIR menunjukkan puncak resin bila diimpregnasi.
  • Warna terlalu putih atau hijau muda “dingin” dibandingkan giok alami.
  • Di bawah UV, kadang tampak fluoresensi khas resin.

Label GLI Lab:

“Jadeite – Diputihkan dan Diresapi Polimer (Tipe-B).”


B. Pearl (Mutiara)

⚪ Mutiara adalah salah satu bahan organik yang sering diputihkan.

Tujuan:

  • Menghapus noda kehitaman akibat logam atau organik.
  • Meyamakan warna antar-mutiara sebelum dijadikan kalung.

Proses:

  • Direndam dalam larutan hidrogen peroksida (H₂O₂) atau natrium hipoklorit .
  • Kadang disinari UV agar efek oksidasi lebih cepat.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Warna putih bersih tapi terlalu seragam.
  • Lapisan nacre agak tipis.
  • Kadang bau kimia halus bila dipanaskan.

Label GLI Lab:

“Mutiara – Diputihkan (Warnanya Dicerahkan).”

💡 Catatan:
Bleaching pada mutiara diterima secara luas secara etika internasional,
asal disebut dengan jelas dalam laporan laboratorium.


C. Karang (Koral/Batu Karang)

🪸 Coral alami sering memiliki warna merah muda, jingga, atau cokelat karat akibat bahan organik laut.

Proses:

  • Direndam dalam hidrogen peroksida atau klorin untuk mencerahkan warna.
  • Kadang-kadang dilanjutkan dengan pewarnaan ulang (pewarnaan) agar lebih seragam.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Warna terlalu cerah dan seragam.
  • Tekstur pori tampak “halus buatan.”
  • FTIR menunjukkan sisa oksidasi organik (C–O).

Label GLI Lab:

“Karang – Diputihkan dan Diwarnai.”


D. Ivory (Gading), Shell, dan Bahan Organik Lain

🐚 Bahan organik seperti gading, tulang, atau cangkang juga sering diputihkan agar tampak lebih bersih.

  • Direndam dalam larutan H₂O₂ untuk mengoksidasi pigmen alami.
  • Warna berubah dari hitam menjadi putih pucat.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Pori-pori terbuka jelas di bawah mikroskop.
  • Tidak ada lapisan lilin alami.
  • FTIR menunjukkan tanda bahan oksidator (residu CO₂).

Label GLI Lab:

“Gading – Diputihkan (Warnanya Ditingkatkan).”


E. Chalcedony, Agate, dan Quartz

💠 Batu ini sering diputihkan sebelum proses pewarnaan .

Proses:

  • Direndam dalam H₂O₂ atau asam kuat untuk menghilangkan zat besi (Fe³⁺) yang menyebabkan warna cokelat.
  • Setelah diputihkan, baru diberi pewarna buatan agar warnanya merata.

🧪 Ciri GLI Lab:

  • Warna dasar tapak keputihan, kadang sedikit “kapur.”
  • Di bawah UV, tidak ada fluoresensi yang kuat.

Label GLI Lab:

“Agate – Diputihkan dan Diwarnai.”


F. Turquoise dan Howlite

🩵 Batu ini kadang diputihkan untuk menyamakan warna dasar sebelum pewarnaan biru.

  • Pemutihan dilakukan dengan peroksida, lalu pewarnaan ulang.
  • Proses ini menghasilkan pirus “stabil dan diwarnai.”

Label GLI Lab:

“Howlite – Diputihkan dan Diwarnai (Imitasi Pirus).”


4. Deteksi di Laboratorium GLI Lab

MetodeIndikator Pemutihan
Mikroskop 60–120×Warnanya terlalu seragam, tampak area terlarut atau berpori.
FTIR / RamanIndikasi hilangnya bahan organik atau munculnya gugus karbonil hasil oksidasi.
Cahaya UVKadang fluoresensi biru pucat (pearl/resin).
PencelupanWarna pucat keputihan, tidak alami.
EDXRFKandungan Fe, Mn berkurang drastis (oksidasi sukses).

5. Stabilitas dan Perawatan

  • Umumnya stabil, tetapi batu menjadi lebih rapuh setelah pemutihan (terutama batu giok & koral).
  • Hindari paparan asam, panas, atau sinar UV berkepanjangan.
  • Jade Type-B hasil bleaching + resin tidak boleh disepuh atau dipanaskan.
  • Mutiara dan coral harus disimpan di tempat lembap agar tidak retak.

6. Nilai Pasar dan Etika

  • Pemutihan yang ringan (mutiara, coral) diterima secara etika internasional.
  • Pemutihan berat (giok, kalsedon) menurunkan nilai pasar secara signifikan.
  • Etika GLI Lab menegaskan: “Pemutihan boleh dilakukan, asal kejujuran tidak ikut diputihkan.”

📋 Contoh Label Sertifikat GLI Lab:

  • Jadeite – Diputihkan dan Diresapi Polimer (Tipe B).
  • Mutiara – Diputihkan (Bahan Mutiara Alami).
  • Karang – Diputihkan dan Diwarnai (Warnanya Ditingkatkan).

7. Perbandingan BL dengan DY (Dyed) dan Imp (Imregnasi)

AspekBL (Diputihkan)DY (Dicelup)Imp (Dihamili)
TujuanMenghilangkan warna alamiMenambah warna baruMengisi pori batu
ProsesOksidasi kimiaPewarnaan kimia / pigmenPenyerapan resin / minyak
Hasil WarnaLebih cerah / pucatWarna kuat / baruTidak mengubah warna signifikan
Batu UmumGiok, Mutiara, KarangBatu akik, giok, howliteGiok, Pirus, Opal
Nilai PasarSedang – rendahSedang – rendahSedang

8. Filosofi GLI Lab – “Kejujuran di Balik Pemutihan”

Dalam pandangan GLI Lab, pemutihan bukan tentang menipu warna, tetapi tentang membersihkan jiwa batu.
Namun, bila kejujuran ikut diputihkan, maka keindahan menjadi palsu.

Pemutihan dapat mengembalikan cahaya pada batu,
tetapi hanya laporan jujur ​​yang dapat menjaga cahayanya tetap suci.

“Batu boleh diputihkan,
tetapi kebenaran tidak boleh dihapuskan.”

— GLI Lab Indonesia 🤍


Kode GLI Lab Resmi:
BL – Bleached (Color Lightened by Chemical or Photochemical Process)
(Batu alami yang warnanya dipucatkan atau dijernihkan melalui oksidasi kimia, biasanya diikuti impregnasi atau pewarnaan untuk stabilitas.)

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment