Amber – Cahaya Purba dari Pohon yang Membatu

🔹 Asal Usul Ditemukan
Amber bukan mineral, melainkan getah pohon purba (resin fosil) yang membatu selama jutaan tahun. Kisahnya dimulai sejak zaman Eosen hingga Miosen , ketika hutan konifer raksasa menghasilkan resin yang tertimbun di lapisan tanah, berpikir, lalu berubah menjadi batu bercahaya bercahaya.

🔹 Geologi
Secara geologis, Amber terbentuk melalui proses polimerisasi alami dari resin organik yang terperangkap di sedimen. Tekanan dan waktu mengubah struktur menjadi amorf yang stabil. Dalam beberapa sampel, dapat ditemukan serangga atau daun yang terperangkap — menjadikannya jendela kecil menuju masa prasejarah.

🔹 Geografi dan Asal Tambang
Tambang Amber terkenal berada di Baltik (Polandia, Lituania, Rusia – Kaliningrad) yang menghasilkan Amber berusia 40 juta tahun. Sumber lain terdapat di Republik Dominika, Meksiko, Myanmar (Burma), dan Indonesia (Kalimantan) . Setiap lokasi memiliki rona khas: kuning madu Baltik, biru Dominika, dan cokelat keemasan Kalimantan.

🔹 Gemologi
Dalam gemologi, Amber diklasifikasikan sebagai resin fosil organik dengan RI 1.54–1.55 , SG 1.05–1.10 , dan kekerasan 2–2.5 Mohs . Ia ringan, mudah terbakar, dan mengeluarkan aroma harum ketika digosok. Amber sejati tidak disentuh dingin dan dapat mengapung di air asin — ciri khas untuk membedakannya dari imitasi plastik.

🔹 Perlakuan (Perawatan)
Beberapa dipol Amber alami dengan pemanasan ringan atau tekanan tinggi untuk memperjelas warna dan menghilangkan retakan mikro. Varian “pressed amber” berasal dari potongan kecil yang dipanaskan lalu disatukan kembali; meski indah, nilainya berbeda dari Amber alami utuh.

🔹 Makna dan Nilai Estetika
Secara simbolik, Amber melambangkan kehangatan, kenangan, dan keabadian waktu . Keindahannya bukan hanya pada kilau madu yang lembut, tetapi juga pada cerita yang tersimpan di dalamnya — dunia kecil yang membeku jutaan tahun yang lalu. Di bawah cahaya matahari, Amber memancarkan rona keemasan yang menenangkan dan memberi kesan kehidupan yang abadi.


🔖 #AmberGemstone #BatuAmber #GemologyIndonesia #GLILab #IdentifikasiBatuPermata #FossilResin #AmberBaltik #DominicanAmber #AmberKalimantan #GemstoneEducation

Dengan pengalaman lebih dari puluhan tahun di industri batu permata , Muchlis Kumar K PG (IGS-USA) adalah seorang Gemologist Profesional bersertifikat dari International Gem Society (IGS), USA . Beliau berkomitmen memberikan standar analisis dan sertifikasi batu permata yang akurat, transparan, dan berintegritas tinggi untuk memastikan setiap batu permata yang diperiksa memiliki nilai dan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan. Kami menggunakan teknik pemeriksaan ilmiah terkini dan peralatan berteknologi modern berstandar internasional , guna memastikan hasil identifikasi batu permata yang presisi, obyektif, dan terpercaya .

Post Comment